Wednesday, March 04, 2009

Berita Mingguan 28 Februari 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)

PENYIMPANGAN MORAL HOLLYWOOD
Acara Oscar kini terbukti adalah perayaan homoseksualitas yang nyata, yang sebenarnya tidak terlau mengherankan jika mengilas balik peran sentral Hollywood dalam kehancuran moral masyarakat modern. Film pro-homoseksual, "Milk," yang memuliakan seorang tokoh, Harvey Milk, yaitu homoseksual pertama yang terpilih sebagai pejabat tinggi di Amerika, didaulat sebagai pemenang film kategori "best original screenplay" dan juga "best actor." Penulis film tersebut, Dustin Black, mengatakan: "jika Harvey tidak meninggalkan kita 30 tahun lalu, saya rasa dia mau saya mengatakan kepada semua anak-anak gay dan lesbian di luar sana malam ini, yang telah diberitahu bahwa mereka kurang sesuatu oleh gereja mereka, oleh pemerintah atau oleh keluarga mereka, bahwa Allah mengasihi kalian dan bahwa segera, saya berjanji, kalian akan memiliki hal-hal yang sama secara federal, di seluruh bagian negara kita yang besar ini" ("Oscars Turn into Blatant Homosex-fest, " WorldNetDaily, 22 Feb. 2009). Dalam kesombongannya, Black berpikir bahwa dia lebih tahu tentang Allah daripada penulis-penulis Alkitab dan semua pendiri-pendiri negara ini (Amerika) yang saleh. Sean Penn, yang memainkan peran Harvey Milk dalam film tersebut, menyapa para hadirin dengan kata-kata "you Commie, homo-loving sons of gun" (maksudnya para hadirin adalah orang-orang pencinta homo, yang adalah tepat sekali). Dia juga mengatakan, "Kita harus memiliki hak yang sama dengan semua orang lain." Tetapi, agar para homoseksual bisa mendapatkan "hak-hak" mereka, maka orang-orang Kristen Alkitabiah harus kehilangan hak-hak mereka.

Editor: Ketika homoseksual mendapatkan "hak" mereka, seperti terjadi di Eropa, Kanada, dll., maka orang Kristen tidak boleh lagi mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa, dan gereja tidak boleh lagi mendisiplinkan jemaatnya yang jatuh dalam dosa homoseksualitas, dan pengusaha Kristen tidak boleh lagi memecat karyawannya yang homoseksual, dan orang tua tidak boleh protes bila guru anak-anak mereka adalah homoseksual yang mencoba mempengaruhi anak-anak mereka.

Editor: Mengapakah ada orang Kristen yang tergila-gila pada Hollywood? Yang senang mengikuti acara Oscar? Karena banyak orang Kristen yang tidak peduli pada pemisahan antara yang kudus dengan yang tidak kudus. 90% lebih film-film Hollywood tidak layak ditonton oleh orang Kristen lahir baru. Banyak orang yang akan menghidupi kehidupan yang jauh lebih produktif, lebih baik, dan lebih bersinar bagi Tuhan, jika mereka membuang TV mereka.

KELOMPOK KERJA LUTHERAN MENDUKUNG GEMBALA SIDANG HOMOSEKSUAL
Sebuah kelompok kerja yang mewakili Evangelical Lutheran Church di Amerika telah mengajukan proposal agar denominasi tersebut mengizinkan gembala-gembala sidang homoseksual yang "berada dalam hubungan sesama jenis yang berkomitmen" untuk dipanggil melayani oleh gereja-gereja. Panel tersebut, yang dinamai Task Force for ELCA Studies on Sexuality, mencatat bahwa ada berbagai macam pandangan-pandangan yang "erat dengan hati nurani" yang dimiliki oleh anggota-anggota denominasi tersebut mengenai topik seksualitas, dan bahwa pandangan-pandangan ini harus dijadikan otentik ("Lutheran Task Force Proposes Process," Associated Baptist Press, 20 Feb. 2009). Jadi, kini standar kebenaran adalah hati nurani manusia. Ini adalah definisi yang tepat sekali akan anarki dan kesesatan. Penerimaan homoseksualitas dalam gereja-gereja adalah pertanda akhir zaman. Sodom disinggung tiga kali dalam Perjanjian Baru dalam konteks nubuat akan akhir zaman ini (Lukas 17:28-30; 2 Pet. 2:4-6; Yud. 7-8).

ALLAH MENGGUNAKAN SEGALA MACAM MUSIK?
Berikut ini ditulis oleh Brian Snider – "Kita sering mendengar dari para pendukung Christian rock, bahwa Allah mencintai segala jenis musik karena Ia yang telah menciptakan semua itu. Pernyataan ini berarti Iblis tidak memiliki kuasa dalam bidang ini (musik). Mestinya para rocker Kristen pun mengakui bahwa Iblis adalah pribadi yang licik. Tetapi dalam bidang musik, mereka mau agar kita percaya, Iblis tidak punya kuasa dan tidak punya alat yang dapat ia pakai untuk menarik orang-orang dari Allah. Mengapakah Iblis tidak mungkin memakai musik untuk memimpin manusia ke dalam dosa? Ia toh memakai pornografi, ataukah mereka mau berargumen bahwa Allah juga menciptakan segala jenis majalah? Iblis menggunakan ketamakan, ya kan? Ia memakai segala jenis hawa nafsu, benar kan? Lalu mengapa musik tidak? Kami tidak percaya bahwa adalah bijak untuk menyangkali pengaruh Iblis dalam setiap aspek kehidupan, jadi marilah kita jujur mengenai peran Iblis dan coba kita pikir, musik seperti apa yang Iblis ciptakan. Jika Iblis menciptakan suatu jenis musik, tentunya itu musik yang sangat menarik kepada daging, karena kita tahu dari Kitab Suci bahwa daging dan roh berada dalam peperangan yang sengit (Gal. 5:17). Jika Iblis memiliki suatu jenis musiknya sendiri, tentunya musik itu akan mempromosikan dosa-dosa seksual, karena hal itu adalah salah satu penghancur terbesar bagi jiwa manusia. Jika Iblis memiliki musiknya sendiri, tak diragukan lagi, musik itu pasti meninggikan obat-obatan dan alkohol. Obat-obat terlarang telah sejak dahulu bertalian dengan penyembahan berhala dan sihir dan kejahatan mana yang lengkap tanpa alkohol untuk menyulut hawa nafsu? Jika Iblis memiliki suatu jenis musik, tentunya akan keras dan sombong dan menyenangkan, dan tidak akan tenang dan rendah hati dan mengangkat roh. Jika Iblis menciptakan musik, pastinya sikap memberontak akan menjadi inti dari musik itu, karena ia adalah pemberontak pertama dan yang paling besar. Iblis tidak menulis musik? Mereka yang percaya demikian sepertinya terlalu bersimpati terhadap Iblis."
Editor: Musik Rock `n Roll, beserta semua turunannya, Jazz, Blues, Rap, Country, Metal, dll. memiliki pesan pemberontakan, dan juga pesan seks yang kuat. Hal ini diakui bahkan oleh para rocker sendiri, hanyalah para "Christian rocker" yang menyangkalinya.

No comments: