Saturday, January 16, 2010

Download Buku Putih Dr. Sri Mulyani Indrawati










Download buku dengan Klik Gambar di atas.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengeluarkan buku putih berjudul Upaya Pemerintah dalam Pencegahan dan Penanganan Krisis melalui tim asistensi sosialisasi kebijakan pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan Departemen Keuangan RI.

Buku tersebut dikeluarkan sehari sebelum mantan ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tersebut menghadiri rapat pansus hak angket kasus Bank Century pada Rabu 13 Januari besok.

Sebagai informasi, buku setebal 74 halaman tersebut sebenarnya tidak ada hal yang baru. Isi buku lebih banyak berisi penjelasan dari Sri selaku ketua KSSK kepada media massa seputar penyelamatan Bank Century yang kini terus menggelinding bak bola liar.

Kasus tersebut memang tidak hanya melibatkan nama Sri Mulyani saja, tetapi juga menyeret nama mantan gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono, mantan sekretaris KSSK Raden Pardede, serta ketua UKP3R Marsillam simanjuntak, dan masih banyak lagi.

Namun, ada hal yang menarik dari buku edisi Januari 2010 tersebut. Yakni pernyataan Sri Mulyani kepada media massa yang menuding pengamat ekonomi serta mantan anggota DPR yang mengecam penyelamatan Bank Century, justru orang-orang tersebut mendukung penyelamatan Bank Century di saat dampak krisis ekonomi global pada November 2008 lalu.

Secara gamblang, buku putih di halaman 23-25 ini membeberkan kliping-kliping berita baik dari koran nasional maupun media online yang semua narasumbernya sangat kritis seperti Drajad Wibowo maupun Bambang Soesatyo.

Sebenarnya, dalam pernyataan-pernyataannya mendukung penuh upaya pemerintah dan BI menyelamatkan perbankan dari gejolak ekonomi global.

Kliping berita okezone.com tertanggal 9 oktober 2008, anggota DPR Komisi XI periode 2004-2009 Drajad wibowo menyatakan, “Pemerintah harus menentukan manuver-manuver politiknya dan segera melakukan tindakan untuk meredam krisis yang sedang melanda Indonesia.”

Sedangkan kliping berita dari salah satu media tertanggal 28 april 2008 anggota DPR periode 2004-2009 Bambang Soesatyo mengatakan, “Saat krisis terjadi, BI dan pemerintah tidak akan memiliki cukup waktu untuk berdebat. Kebijakan mendasar harus diputuskan tidak dalam hitungan hari. Namun hitungan jam, bahkan menit!”

Buku putih di halaman 23 hingga 25 ini juga mengkliping penyataan-pernyataan dari tokoh-tokoh yang saat ini sangat keras mengecam penyelamatan Bank Century. Justru nama-nama seperti Maruarar Sirait, Rizal Ramli, Ramson Siagian, Ichsanuddin Noorsy, maupun Hendri Saparini pada medio November-Desember 2008 mendukung penuh upaya penyelamatan bank milik Robert Tantular tersebut di saat dampak krisis global menghantam Indonesia.

Selain itu, dalam buku putih tersebut pada bab XI: mengenai tanya jawab dari halaman 57-72 secara gamblang membeberkan fakta-fakta yang sebenarnya sudah disampaikan Sri Mulyani maupun mantan sekretaris KSSK Raden Pardede kepada media massa.

Di antaranya, Buku Putih ‘membantah’ adanya instruksi Presiden SBY kepada Sri Mulyani melalui telepon agar menyetujui penyelamatan Bank Century pada rapat pengambilan keputusan KSSK. Selain itu, Sri Mulyani melalui buku putih dengan jelas membantah tidak benar KSSK yang menentukan besaran dana talangan Bank Century sebesar Rp6,76 triliun.

Menurut Sri Mulyani besaran penyertaan modal sementara (PMS) merupakan hasil pembahasan BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengacu pada UU LPS. KSSK hanya berperan dalam menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, bukan besaran dana PMS.

Pada kata pengantar buku putih tertulis “tak ada gading yang tak retak”. Kesempatan hanya milik yang esa yaitu Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Menteri Keuangan, Gubernur BI sebagai bagian dari KSSK adalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan.

Segala upaya terus dilakukan Sri Mulyani untuk meyakinkan publik, mengingat polemik Bank Century semakin tidak terarah. Bila dibiarkan, kisruh Bank Century akan jadi tekanan berat bagi Bank Century (saat ini menjadi Bank Mutiara) yang sedang bekerja keras untuk memperbaiki diri.

Pemberitaan media massa mengenai polemik Bank Century kian beragam, ada yang terang-terangan mendukung, ada yang terang-terangan terus mengkritisi, ada pula yang bersifat netral. Yang jelas, pansus hak angket Bank Century terus meminta keterangan pihak-pihak yang terlibat dalam kisruh Bank Century. Selamat berpansus ria Bu Sri Mulyani.

http://news.id.msn.com/okezone/business/article.aspx?cp-documentid=3785182

Sumber: http://centerlearning.manadonetwork.com

No comments: