Tuesday, January 11, 2011

8 Pilar Keuangan Umat Kristen

Orang Kristen sudah seharusnya membuat keputusan keuangan sesuai dengan rencana Tuhan bagi hidup mereka, caranya yaitu dengan mengenal tuntunan Tuhan. Setiap keputusan membutuhkan cara pandang Tuhan, dan hal ini hanya bisa di dapat dari mempelajari firman Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya.

Jika orang Kristen tidak pernah meminta petunjuk Tuhan tentang keputusan keuangan mereka, maka mereka tidak pernah mengalami mukjizat dalam hal keuangan.

Ada beberapa prinsip yang jelas yang perlu orang Kristen ketahui dalam membuat keputusan keuangan : menghindari spekulasi, menjaga keadaan keuangannya stabil, tetap menjadi saksi, memberi – bukan meminjamkan, tidak menanggung hutang orang lain, hindari berfoya-foya, bersiap untuk masa sulit, dan hidup dalam damai sejahtera.

1. Hindari spekulasi
Seringkali banyak orang terjebak dalam penipuan uang karena mereka termakan oleh iming-iming cepat kaya. Tuhan tidak pernah mengajarkan untuk mengejar kekayaan, tetapi mengejar pengertian dan hikmat. Dengan mendapatkan hikmat Tuhan, maka Anda bisa membuat keputusan yang benar dalam kehidupan keuangan Anda. Dengan cara ini Anda tidak melakukan spekulasi atau mengandalkan keberuntungan dalam hidup Anda.

2. Menjaga kondisi keuangan
Anda harus menjaga cash flow keuangan Anda dengan baik, jangan meminjam melebihi kemampuan Anda untuk membayar. Evaluasi pengeluaran dan investasi Anda. Rencanakan masa depan Anda mulai dari hari ini; rencana bagi masa depan adalah pelita yang akan menerangi kehidupan Anda di saat ini.

3. Tetaplah menjadi saksi
Dalam membuat keputusan, bahkan dalam keuangan, selalu pertimbangkan dampaknya bagi pekerjaan Tuhan dan reputasi Yesus. Membabi buta mengejar kekayaan bukanlah rencana dan kehendak Tuhan. Namun hidup tanpa rencana juga akan membawa Anda kepada kekurangan. Untuk itu, Anda harus memikirkan baik-baik hal ini.

4. Memberi – bukan meminjamkan
Bagi orang Kristen, hindari sebisa mungkin meminjamkan uang kepada mereka yang membutuhkan. Sebisa mungkin beri tanpa ada embel-embel apapun. Jika ada orang lain yang berkekurangan, maka sudah kewajiban Anda sebagai orang Kristen untuk membantu mereka.

5. Jangan menanggung hutang orang lain
Jangan menanggung hutang ataupun menjamin hutang orang lain dengan aset Anda. Baik itu urusan pribadi atau bisnis, jangan pernah melakukannya. Alkitab mengatakan dengan jelas tentang hal ini: “Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain; jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;”

6. Hindari foya-foya
Anda harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam setiap transaksi keuangan. Hal ini bukan hanya berlaku dalam belanja namun juga dalam investasi. Sebelum melakukan investasi, pikirkan baik-baik apa yang Anda akan lakukan dengan uang tersebut jika Tuhan memberikan kelipatan atas uang itu.

7. Bersiap untuk masa sulit
Mempersiapkan hal terburuk adalah masalah yang penting dalam keuangan. Lakukan evaluasi atas setiap keputusan keuangan Anda. Pastikan Anda memiliki cadangan keuangan untuk berjaga-jaga jika pemasukan Anda berkurang sekalipun kecil. Untuk itu jangan remehkan yang namanya menabung.

8. Ijinkan damai sejahtera memimpin Anda
Seringkali kita kurang peka dengan suara Allah atau kehadiran-Nya, hingga kita mengalami kehilangan damai sejahtera. Damai sejahtera seringkali Allah gunakan sebagai senjata terakhir untuk memperingatkan kita. Untuk itu, jika Anda merasakan hal ini, jangan terus melangkah.

Peka akan suara Tuhan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita, jika kita tidak ingin salah membuat keputusan, hal ini berlaku juga dalam bidang keuangan kita. Untuk itu, bangunlah hubungan yang erat dengan Allah dan selalu konsultasikan keputusan hidup Anda kepada-Nya.

Source : Crown.org

No comments: