Sunday, April 27, 2014

Berita Bulan JANUARI 2014

PROSTITUSI DAN PEDOFILIA OK
(Berita Mingguan GITS 4 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam serangan akhir zaman yang tidak henti-hentinya, kesesatan dan pemberontakan terhadap hukum-hukum Allah yang kudus, sebagaimana dinubuatkan dalam Mazmur 2, pengadilan-pengadilan di Kanada dan Italia kini mendukung prostitusi dan pedofilia. Di Kanada, Mahkamah Agung mereka mencabut hukum anti-prostitusi di negara tersebut. Keputusan yang bulat tersebut mengatakan bahwa hukum yang sebelumnya “melanggar jaminan terhadap kehidupan, kebebasan, dan keamanan pribadi” (“Canada’s Anti-Prostitution Laws,” Huffington Post, 20 Des. 2013). Dalam sebuah konferensi pers, seorang “pekerja seksual” di Vancouver, meresponi keputusan tersebut dengan berkata, “Saya syok dan senang bahwa hukum seks kita tidak lagi akan merugikan kami.” Sementara di Italia, pengadilan tertinggi di negara tersebut membalikkan keputusan bersalah yang dikenakan kepada seorang berusia 60 tahun karena berhubungan seksual dengan seorang perempuan 11 tahun. Orang tersebut adalah seorang pekerja sosial, yang berhubungan dengan seorang anak perempuan “dari sebuah keluarga miskin yang telah mengenal dan mempercayainya.” Pada tahun 2011, dia diputuskan bersalah dan dihukum lima tahun penjara, tetapi kini dia akan diadili kembali setelah Mahkamah Agung Italia memutuskan bahwa vonis sebelumnya tidak mempertimbangkan “persetujuan [sang anak perempuan], adanya hubungan cinta, tidak adanya kekerasan fisik, dan perasaan cinta sang anak perempuan” (“Court Overturns Pedophile Conviction,” 7 News, Australia, 31 Des. 2013).

Keputusan seperti ini sudah dapat diprediksi mengingat semakin diterima homoseksualitas sebagai sesuatu yang alami dan pantas. Jika hubungan seksual antara dua laki-laki atau dua wanita dapat dilegitimasi karena “hubungan ini suka sama suka” dan bahwa pihak luar tidak boleh mengatur “cinta,” maka siapakah yang bisa mengatakan salah bagi seorang laki-laki untuk “mencintai” seorang anak kecil? Yesus sedang datang kembali, tetapi dalam kemurahanNya yang besar, Dia masih memberi orang dari bangsa-bangsa kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9).
KAPAL YANG TERKURUNG ES DAN AL GORE
(Berita Mingguan GITS 4 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Sebuah kapal peniliti di Antartika belakangan ini masuk berita internasional karena ia terkurung sejak tanggal 24 Desember, terjebak di tengah-tengah bermil-mil es. Kapal MV Akademik Shokalskiy sedang membawa para ilmuwan Australia yang sedang menelusuri kembali jejak ekspedisi Douglas Mawson, 1911-14, dan mencari bukti-bukti pemanasan global. Salah satu ilmuwan yang ikut adalah Chris Tuney, Profesor Perubahan Iklim di Universitas New South Wales, yang telah menubuatkan bahwa es di kutub akan mencair dan menyebabkan peningkatan drastis permukaan laut. Salah satu tujuan ekspedisi tersebut adalah “untuk memastikan sejauh mana aktivitas manusia dan polusi berdampak langsung kepada daerah terpencil di Antartika ini.” Realitanya adalah bahwa “es laut secara global justru berada di atas normal” dan “baik Kutub Utara maupun Selatan saat ini memiliki gunung es yang besar sekali” (“Nature Proves Al Gore Wrong Again,” Watts Up With That, 16 Des. 2013). Pada tanggal 22 September, tingkat es di Antartika mencapai rekor tertinggi (“Media Flustered at News of Antarctica Not Melting,” NewsBusters.org, 7 Nov. 2013). Sebuah kapal pemecah es Cina dan satu lagi dari Australia, yang dikirim untuk menolong kapal peneliti itu, tidak dapat mencapai target mereka sampai dengan tanggal 31 Desember. Dan kita harus ingat, bahwa saat ini sedang musim panas di Antartika! Skenario yang sangat menarik ini mengingatkan kita bahwa lima tahun yang lalu, “Mr. Global Warming,” yaitu Al Gore sendiri, memberitahu audiens televisi Jerman bahwa “seluruh es di kutub Utara akan menghilang dalam waktu lima tahun” (“Al Gore, Soothsayer,” Washington Times, 16 Des. 2013).

Saya menyaksikan Al Gore pada tahun 2008 di konferensi New Baptist Covenant di Atlanta, yang saya hadiri sebagai media. Al ada bersama dengan beberapa “tokoh Baptis terkenal” lainnya, seperti Jimmy Carter dan Bill Clinton, sebagai pembicara. Pada pertemuan itu, Gerald Durley mengatakan bahwa kaum Baptis perlu melepaskan keinginan mereka untuk menobatkan semua orang kepada iman dalam Kristus, dan mengklaim bahwa Yohanes 14:6 tidak berarti Yesus satu-satunya jalan keselamatan, dan membandingkan berbagai agama yang ada seperti sup sayur yang justru enak karena adanya keragaman. Jimmy Carter telah mengatakan bahwa orang Mormon adalah Kristen. Bill Clinton percaya bahwa Allah bekerja dengan “cara-cara yang misterius” bahkan dalam agama voodoo sekalipun (My Life oleh Bill Clinton). Pada pertemuan itu juga disebarkan salinan sebuah artikel oleh istri Tony Campolo, Peggy, yang mempromosikan penerimaan homoseksualitas sebagai sesuatu yang alami dan baik. Semua ini adalah saudara rohaninya Al Gore. Tidak heran dia kebingungan tentang iklim.

MARIJUANA MULAI DILEGALKAN
(Berita Mingguan GITS 11 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Di Amerika Serikat, sekarang negara bagian Colorado dan Washington melegalkan penggunaan obat marijuana untuk tujuan rekreasional. Ini adalah langkah yang bodoh, dan akan membawa dampak yang buruk (Hukum di Colorado sudah mulai disebut sebagai papan loncatan bagi negara-negara bagian lainnya). Saya (David Cloud) secara pribadi tahu benar dampak tersebut, karena sebelum diselamatkan saya seorang peminum dan pemakai obat. Saya mulai minum-minum sejak umur 16 tahun dan hal itu memiliki efek yang menakutkan bagi masa muda saya, memperkuat dan memperbesar sikap tidak berhukum dan rasa tidak dapat dikalahkan yang memang sudah ada pada orang muda. Ditempatkan di Vietnam dalam Angkatan Bersenjata pada tahun 1970-71, saya menjadi seorang pemakai marijuana. Setelah saya keluar dari Angkatan Darat, saya tenggelam ke dalam budaya obat yang ada dalam gerakan hippy rock & roll, bersama dengan banyak dari generasi saya ikut dalam Magical Mystery Tour-nya Beatles yang sangat bodoh. Alkohol adalah obat yang kuat, tetapi marijuana mengubah otak saya lebih daripada minuman keras. Marijuana adalah suatu obat psikoaktif yang memiliki sifat halusinogenik. Ia bukanlah suatu barang mainan yang tidak ada bahayanya. Obat ini bisa mengacaukan kedalaman jiwa seseorang. Tidak semua orang berpengalaman buruk dengan obat ini, tetapi banyak yang mengalaminya. Marijuana mempengaruhi orang secara berbeda-beda, tetapi depresi, kekhawatiran mendalam, dan rasa takut paranoid adalah efek-efek samping yang umum, sedangkan psikosis akut terjadi juga cukup sering. Marijuana sering disebut obat “gerbang pintu,” dan bagi saya pribadi itu benar sekali. Obat ini menyingkirkan rasa takut untuk mencoba obat-obat lainnya.

American Medical Association telah memperingatkan bahwa “cannabis adalah obat yang berbahaya dan oleh karena itu termasuk isu kesehatan masyarakat. ...Penggunaan cannabis secara berat pada masa remaja mengakibatkan kerusakan permanen pada performa neuro-kognitif dan IQ, dan penggunaan obat ini berhubungan dengan meningkatnya serangan cemas, ataupun kelainan mood dan pikiran psikotik.” Sudah banyak sekali orang yang kecanduan alkohol dan obat-obat terlarang. Betapa bodohnya untuk meningkatkan hal ini. Polling publik menunjukkan ada peningkatan dramatis dukungan untuk melegalkan marijuana pada tahun-tahun belakangan, tetapi fenomena ini bukanlah didorong oleh hikmat. Sebaliknya, ini didorong oleh pengaruh budaya pop, industri entertainment, sistem pendidikan yang berfokus pada relativisme moral, masyarakat yang memandang rendah hukum, dan kekurangan hikmat yang mendalam yang terlihat jelas dalam laporan media massa.”Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh....Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai....Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak...Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman....Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.“ (Amsal 10:8, 23; 12:15; 14:16; 17:10).

PABRIK SUTRA MILIK LABA-LABA
(Berita Mingguan GITS 11 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari www.creationmoments.com, 6 Des. 2013: “Ulat bulu, ulat kaki seribu, cacing, dan kalajengking, semuanya memproduksi sutra, tetapi laba-laba adalah satu-satunya spesies yang bergantung pada sutra untuk menangkap mangsanya. Tergantung spesiesnya, laba-laba bisa memiliki hingga tujuh kelenjar pembuat sutra yang menghasilkan sejumlah besar tipe sutra untuk tujuan yang berbeda-beda. Sutra dari satu kelenjar bisa dipakai untuk membungkus mangsa, sementara sutra dari kelenjar lain dapat dipakai untuk membuat sarang. Laba-laba betina bahkan memiliki sutra khusus untuk menutupi telur-telurnya. Sutra mengalir keluar kepada ujung perut laba-laba (organ yang disebut spinneret) dari setiap kelenjar dalam bentuk cair. Spinneret yang terletak di ujung perut itu dapat bergerak dan memiliki mulut-mulut pipa diujungnya. Mulut-mulut pipa pada spinneret dapat dipakai satu per satu atau dalam kombinasi untuk menciptakan gabungan dari berbagai sutra. Laba-laba lalu akan menarik sutra itu dari spinneret-nya. Semakin cepat laba-laba menarik sutra, semakin tipis dan kuat sutranya. Jadi, semua orang bisa melihat, betapa laba-laba telah dikaruniakan teknik pembuatan sutra yang hebat dan beragam.”

AMERIKA MENOLAK PERNIKAHAN ALKITAB
(Berita Mingguan GITS 11 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Tidak ada hal lain yang lebih dramatis lagi memperlihatkan kejatuhan moral Amerika dan merajalelanya kuasa-kuasa kegelapan sekaligus serangan dahsyat kesesatan akhir zaman, selain dari legalisasi “pernikahan sesama jenis.” Dalam hanya sembilan tahun, praktek ini telah dilegalisasi dalam 18 negara bagian di Amerika Serikat sekaligus juga di ibukota, D.C. Tiga dari negara bagian ini melegalkan pernikahan homoseks berdasarkan pemungutan suara mayoritas penduduknya, tujuh melalui hukum yang dibuat oleh badan legislatif, dan delapan melalui keputusan pengadilan yang didasarkan pada konsep-konsep mistik yang tidak dapat ditemukan dalam Undang-Undang Dasar AS. Berikut adalah negara-negara bagian yang melegalkan pernikahan homoseks: Massachusetts (17 Mei 2004), Connecticut (12 Nov. 2008), Iowa (24 Apr. 2009), Vermont (1 Sep. 2009), District of Columbia (18 Des. 2009), New Hampshire (1 Jan. 2010), New York (24 Juli 2011), Washington (9 Des. 2012), Maine (29 Des. 2012), Maryland (1 Jan. 2013), California (28 Juni 2013), Delaware (1 Juli 2013), Minnesota (1 Agus. 2013), Rhode Island (1 Agus. 2013), New Jersey (21 Okt. 2013), Hawaii (2 Des. 2013), New Mexico (19 Des. 2013), Utah (20 Des. 2013), and Illinois (hukum akan berlaku tanggal 1 Juni 2014).

SINGA ALLAH TELAH MATI, TETAPI SINGA YEHUDA HIDUP
(Berita Mingguan GITS 18 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Ariel Sharon, yang nama depannya berarti “singa Allah,” mati minggu lalu pada usi 85 tahun. Dia telah berada dalam koma sejak Januari 2005 semenjak mengalami stroke. Dalam suatu perjalanan ke Israel tahun lalu, kami ditunjukkan rumah Sharon di kota tua Yerusalem. Dia adalah salah satu pahlawan Israel modern, hidupnya penuh dengan petualangan. Dilahirkan di sebuah pertanian dekat Tel Aviv pada tahun 1928, anak dari imigran Rusia, Sharon ikut berperang dalam Perang Kemerdekaan Israel tahun 1948. Pada tahun 1950an, dia memimpin Uni t 101, yang melancarkan serangan balasan terhadap gempuran teroris dari Yordania. Pada tahun 1967, dia memimpin sebuah batalion tank menang atas pasukan Mesir dalam Perang Enam Hari. Sebagai seorang jenderal dalam Perang Yom Kippur tahun 1973, Sharon mengelilingi Pasukan Ketiga Mesir dan memimpin pasukannya menuju Kanal Suez. Pada tahun 1981, dia memolong Perdana Menteri Menachem Begin membuat keputusan untuk mengirim jet tempur untuk menghancurkan reaktor nuklir Irak. Pada tahun 1982, sebagai Menteri Pertahanan Israel, Sharon dipersalahkan atas kematian ratusan pengungsi di dua kamp di Beirut, Lebanon, karena militer Israel yang berkuasa atas daerah itu tidak menghentikan pembantaian. Dia terpaksa mengundurkan diri dari posisinya. Sharon adalah seorang yang berposisi teguh tentang hak Israel atas tanah mereka, mempionir pendirian rumah-rumah Yahudi di “tanah okupasi Palestina” yang telah ditentang keras oleh PBB. Dia berkata, “Ini adalah tanah Israel dan kita akan tinggal di sini selamanya” (“Ariel Sharon,” CNN, 11 Jan. 2014). Tetapi, mengalah kepada tekanan internasional dan pragmatisme, pada tahun 2004 dia memimpin pemerintah Israel untuk mengevakuasi orang Yahudi dari jalur Gaza. Dalam kunjungannya pada tahun 2000 ke Bukit Bait, ia berkata, “Bukit Bait ada di tangan kita,” dan hal ini memulai gerakan Palestina yang disebut Intifada Kedua, yang mengakibatkan 4000an orang mati. Pada tahun 2001, dia terpilih sebagai Perdana Menteri ke-11 dari Israel modern. Ariel Shaorn adalah salah satu dari laki-laki dan perempuan yang berani dari segala lapis masyarakat yang telah memimpin Israel dari satu kemenangan kepada kemenangan lainnya sejak negara Israel berdiri tahun 1948.

Namun, seperti yang sudah sering kita katakan, Israel saat ini sudah berada kembali di tanah mereka tetapi dalam kondisi mati rohani, dan kebanyakan dari pemimpin-pemimpinnya adalah “Yahudi sekuler” yang tidak percaya Kitab Suci mereka sendiri. Israel akan terus terhuyung-huyung dari satu masalah ke masalah lain dan masih akan terus berada di bawah kuasa bangsa-bangsa sampai masa Bangsa-Bangsa selesai dan Mesias-nya kembali untuk mendirikan KerajaanNya yang mulia. Bahkan, kondisi akan semakin gelap dan parah sebelum terang akhirnya bersinar, karena Alkitab mengatakan bahwa Israel yang murtadakan menerima Antikristus sebagai seorang pendamai dan penyelesai masalah pada waktu ia muncul ke panggung. Bait Suci Ketiga akan didirikan, dan akan dikuasai oleh Antikristus, yang juga disebut “manusia durhaka,” yang lalu akan melancarkan usaha Iblis yang terakhir untuk memusnahkan Israel. Tetapi Israel tidak bisa dihancurkan, sama seperti Tuhan tidak bisa dihancurkan. Singa Allah sudah mati, tetapi singa Yehuda masih hidup terus (Kejadian 49:9-10). Pada tahun 2005, Rabbi Yitchak Kaduri bernubuat bahwa Mesias tidak akan datang sebelum kematian Sharon, tetapi Mesias yang mereka nantikan hari ini bukanlah Mesias dalam Kitab Suci, sama seperti 2000 tahun lalu mereka mencari Mesias menurut hati mereka sendiri. “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah” (2 Tes. 2:3-4)

BUKTI TAMBAHAN LAGI TENTANG KOMUNIKASI TANAMAN
(Berita Mingguan GITS 18 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Bukti-bukti bahwa tanaman melakukan komunikasi yang kompleks semakin bertambah. Penelitian-penelitian ilmiah pertama mengenai hal ini diterbitkan pada tahun 1983, mendemonstrasikan bahwa pohon willow, poplar, dan sugar maple saling memperingati satu sama lain tentang serangan serangga melalui sinyal-sinyal kimiawi, dan pohon-pohon sekitar yang belum rusak akan mulai “mengeluarkan kimia penangkal serangga untuk menangkis serangan itu” (“How Plants Secretly Talk to Each Other,” Wired, 20 Des. 2013). Penelitian-penelitian ini segera “dijatuhkan dengan alasan salah secara statistik atau terlalu dangkal,” dan riset berhenti hingga beberapa tahun lalu. Tetapi penelitian-penelitian baru menunjukkan bahwa ketika serangga mengunyah daun, tanaman akan mengeluarkan sinyal kimia ke udara, dan 40 penelitian berbeda kini mengkonfirmasi bahwa tanaman lain mendeteksi sinyal di udara ini dan meningkatkan produksi mekanisme pertahanan mereka sebagai respons (Ibid.) Richard Karban, seorang profesor dari University of California, mengatakan bahwa perdebatannya sekarang bukan lagi tentang apakah tanaman dapat menginderai sinyal biokimia satu sama lain, tetapi mengenai mengapa dan bagaimana cara mereka melakukannya. Ted Farmer, dari University of Lausanne, baru-baru ini menemukan bahwa tanaman-tanaman mengeluarkan informasi “dengan denyut listrik dan suatu sistem sinyal yang berbasis voltase yang mirip sekali dengan sistem saraf binatang.” Tanaman meresponi serangan serangga dengan cara memproduksi bahan kimia beracun, dengan menurunkan kualitas nutrisi daun-daunnya, dengan menarik serangga-serangga pemangsa yang membunuh serangga herbivora, dan dengan cara-cara kompleks lainnya.

Karena para ilmuwan yang melakukan eksperimen ini adalah evolusionis yang percaya dalam “seleksi alam” yang buta sebagai produk kompetisi ganas dalam alam, mereka bingung dengan penemuan mereka ini. “Mengapakah suatu tanaman menghabiskan energi untuk memberi petunjuk kepada para pesaingnya tentang adanya bahaya?” mereka bertanya. Jawaban yang sederhana adalah bahwa fakta-fakta sains tidak cock dengan “teori” evolusi. Pertanyaan pertama yang mereka harusnya tanyakan adalah bagaimanakah semua intelijensi dan simbiosis yang luar biasa ini antara tanaman “bodoh” dan serangga dapat berevolusi dari kehampaan melalui kemungkinan belaka? Jawaban logisnya, bagi mereka yang tidak terkurung dalam penjara Darwin, adalah bahwa ini semua produk dari maha-Intelijensi. Tidak ada cukup terang dalam alam ciptaan untuk menyelamatkan seseorang, tetapi cukup ada terang sehingga ia tidak bisa berdalih tidak mempercayai adanya Allah. “Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. 20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. (Rom 1:19 ITB)

HAKIM JERMAN MENGAMBIL ANAK-ANAK DARI KELUARGA YANG HOMESCHOOLING
(Berita Mingguan GITS 18 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Judge: Homeschooling a 'Concrete Endangerment' to Kids,” WorldNetDaily, 7 Jan. 2014: “Seorang hakim telah mengeluarkan vonis yang mengagetkan dalam suatu kasus homeschooling (mengajar anak sendiri di rumah) di Jerman. Hakim itu menitahkan bahwa orang tua yang bersangkutan tidak boleh memiliki hak asuh atas anak-anak mereka karena keluarga itu bisa saja pindah ke negara lain dan melakukan homeschool, dengan demikian “secara konkrit membahayakan” anak-anak tersebut. Kasus Dirk dan Petra Wunderlich masuk berita internasional pada bulan Agustus ketika 20 polisi bersenjata tiba dan mendobrak pintu dan secara paksa mengambil empat orang anak-anak mereka dari rumah mereka di Darmstadt, Jerman, dan memasukkan mereka ke sekolah umum. Sebagaimana dilaporkan oleh WND pada waktu itu, anak-anak tersebut, yang berusia 7 hingga 14 tahun, dibawa ke pengasuhan polisi. Mereka diizinkan kembali ke rumah tiga minggu kemudian, ketika ayah dan ibu mereka, tanpa diberikan pilihan lain oleh birokrasi federal di Jerman, setuju untuk mengizinkan anak-anak mereka masuk sekolah umum walaupun mereka tidak setuju dengan pengajaran sosial dan agamawi di sana. . . Pengacara bagi keluarga tersebut telah meminta hakim untuk mengizinkan orang tua anak-anak tersebut memiliki hak asuh karena mereka telah menuruti semua tuntutan pengadilan agar anak-anak mereka masuk sekolah umum, dan mereka ingin pindah ke Perancis, karena di sana homeschooling legal. Hakim tersebut, dalam keputusannya, mengatakan bahwa walaupun anak-anak Wunderlich secara akademis profisien, secara sosial teradaptasi baik, dan tidak memiliki kekurangan pendidikan, ia bagaimana pun juga sangat takut dengan homeschooling. Malkmus mengatakan bahwa homeschooling adalah seperti membuat anak-anak itu mengenakan jaket-tahanan dan ia mengatakan ia harus memastikan anak-anak tersebut tinggal di Jerman supaya mereka bisa terintegrasi ke dalam masyarkat. Ia takut 'anak-anak itu akan tumbuh besar dalam masyarakat paralel tanpa belajar integrasi atau berdialog dengan orang-orang yang berpikiran berbeda dan menghadapi mereka sambil mempraktekkan toleransi.' Perlakuan seperti itu, dia berkata, adalah 'bahaya konkrit atas kebaikan sang anak.'”

EDITOR: Betapa kacaunya dunia, ketika orang tua yang tidak peduli dengan pendidikan anaknya, hanya mengantar ke sekolah setiap hari, dianggap lebih baik dari pada orang tua yang ingin mendidik sendiri anak mereka, dan menghabiskan sehari-hari mendidik mereka dengan teliti. Iblis paling tidak suka dengan keluarga yang baik, tidak duniawi, dan mau terpisah dari filosofi dunia ini yang kacau.

TULANG TANGAN MANUSIA MENENTANG EVOLUSI
(Berita Mingguan GITS 25 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Surprising Human Hand Bone," Brian Thomas, Institute for Creation Research, 10 Jan. 2014: “Sebuah tulang tangan telah ditemukan di Kenya utara yang mengejutkan para peneliti ketika tulang itu diketahui berasal sebuah lapisan batu yang diberikan umur perkiraan 1,4 juta tahun, sehingga tulang ini menjadi tulang manusia tertua, tetapi masih cukup “muda” untuk melawan pemberian umurnya. Jika komunitas sekuler benar dalam perkiraan mereka bahwa penemuan ini lebih tua setengah juta tahun dari fosil manusia paling awal yang diterima, maka penemuan ini mengilustrasikan betapa anatomi manusia tidak mengalami perubahan evolusioner selama masa yang panjang itu. Diterbitkan dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), tim menggambarkan tulang manusia itu – suatu tulang dari jari ketiga – sebagai cocok dengan tangan seorang lelaki setinggi 178 cm. Mereka menulis, 'Dalam segala hal, tulang ini mirip dengan manusia modern, baik dalam proporsi maupun morfologi,' ...Tanpa mempedulikan penanggalan orang-orang sekuler yang kacau balau, berita paling signifikan dari penemuan fosil-tangan terbaru ini seharusnya adalah, bahwa tangan manusia yang paling tua yang penah ditemukan tidak menunjukkan perubahan evolusi sama sekali. Fosil Kenya ini memperlihatkan bahwa manusia berasal dari ... manusia.” Catatan akhir: Cara pemberian usia dalam paham evolusi tidaklah didasarkan pada ilmu pengetahuan yang kuat dan kokoh, tetapi pada berbagai asumsi untuk mempertahankan evolusi.

10 TEMPAT TERBURUK UNTUK MENJADI KRISTEN
(Berita Mingguan GITS 25 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari The Blaze, 8 Jan. 2014: “Open Doors USA, suatu organisasi yang memonitor dan mengekspos penganiayaan terhadap Kristen di seluruh dunia, telah mengeluarkan '2014 World Watch List' – suatu laporan yang mmebongkar dan memberikan rangking terhadap negara-negara dengan kondisi paling parah di dunia bagi orang Kristen. Menempati urutan teratas tahun ini adalah negara-negara yang terkenal karena penganiayaan brutal oleh pemerintahnya atau taktik pembunuhan oleh kelompok-kelompok ekstrimis yang ada di dalamnya. Tempat-tempat yang absolut paling buruk bagi orang Kristen tahun ini adalah: Korea Utara, Somalia, Syria, Irak, dan Afghanistan [Lima terburuk berikutnya adalah Saudi Arabia, Maladewa, Pakistan, Iran, dan Yemen]. ...David Curry, Direktur dan presiden dari Open Doors, juga menuduh pemerintahan Obama telah secara esensial menolak untuk menjadikan perlindungan terhadap agama minoritas suatu prioritas. Dia mengatakan bahwa ada kekurangan kepemimpinan di Barat, termasuk AS, dalam hal kebebasan beragama. EDITOR: Indonesia masuk ke nomor 47 dalam daftar tersebut, dan diberi ranking: penganiayaan moderat menengah (moderate persecution).

LESBIAN MILITAN MENYERANG PARA LELAKI KATOLIK
(Berita Mingguan GITS 25 Januari 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Blogging Gays Urge Murder of Christians,” Charisma News, 9 Des. 2013: “Terjadi pada tanggal 2 Des. 2013, di Buenos Aires, Argentina. LifeSiteNews.com melaporkan kisah ini dengan judul “Gerombolan Ganas Feminis Tak Berbaju yang Mendukung Aborsi Menyerang Orang-Orang yang Berdoa yang Mempertahankan Katedral.” Video dari serangan itu sungguh sangat mengguncang. ...WND merangkum serangan itu sebagai berikut: '...suatu gerombolan feminis pro-aborsi – banyak di antara mereka tanpa baju dengan swastika Nazi di dada dan dahi mereka – menyerang dan melecehkan secara seksual sejumlah lelaki Roma Katolik yang sedang berdoa sambil berdiri di luar sebuah katedral di Argentina untuk melindungi tempat itu dari vandalisme.' ...Sungguh, sulit untuk menonton video itu tanpa merasakan dengan jelas roh jahat yang menguasai banyak dari kira-kira 17.000 penyerang lesbian, feminis, dan pro-aborsi itu. Ribuan kafir yang tak berbaju, penuh tato, berjingkrak-jingkrak mengelilingi boneka paus yang dibakar – dengan tujuan utama perayaan hak mereka untuk mengorbankan, hidup-hidup, anak mereka sendiri kepada dewi aborsi – sungguh mirip dengan para penyembah Baal kuno yang berjingkrak sekeliling api dan pembakaran anak-anak mereka hidup-hidup, sebagai korban bagi Molokh. ...Sangat mengganggu juga adalah sejumlah komentar yang diposting tentang peristiwa itu dalma minimal satu blog aktivis gay yang memenangkan hadiah. ...Joe Jervis, yang blognya memiliki sejarah panjang ekstrimisme anti-Kristen dan retorika penuh kekerasan, toh membiarkan beberapa pembacanya untuk memposting hal-hal untuk bukan hanya mendukung serangan feminis itu, tetapi juga menyerukan ditingkatkannya kekerasan melawan Kristen secara umum.”

Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer

No comments: